Benda lawas kini banyak diburu dan dijadikan koleksi berharga.
Satu di antaranya mainan anak anak yang kini sudah tidak diproduksi lagi.
Mainan anak anak lawas ini bisa dinikmati di pameran berjudul “montor montor cilik” yang digelar di ruang pameran Bentara Budaya Yogyakarta.
Pameran yang berlangsung mulai hari ini hingga tanggal 3 Desember mendatang ini menampilkan mainan anak lawasan khususnya pedal car.
Pameran ini merupakan rangkaian pameran Seri Lawasan yang secara berkala dilaksanakan oleh Bentara Budaya Yogyakarta sejak berdiri tahun 1982.
Hermanu, Kurator Bentara Budaya Yogyakarta, menjelaskan, “Montor-Montor Cilik” dipilih untuk pameran ini diambil dari lirik lagu dolanan karya Ki Narto Sabdo yang berbunyi ‘Montor-montor cilik…sing numpak bleneg’ yang artinya kurang lebih mobil-mobil kecil yang naik gendut.
“Kiranya tidak berlebihan jika lirik lagu tersebut kami jadikan judul pameran ini. Kali ini dipamerkan 21 buah pedal car dan 30 foto,” ujar Hermanu, Jumat (24/11/2017).
Lanjut Hermanu, ada dua kategori lawasan yang dipamerkan di BBY kali ini.
Kategori pertama benda-benda yang bertalian dengan tradisi dan budaya seperti keris, batik, dan topeng.
Kategori yang kedua adalah benda-benda rumah tangga yang mempunyai nilai edukasi di zaman dahulu seperti radio tabung gramaphone, dan alat transportasi masa lalu seperti sepeda onthel dan sebagainya yang dipakai oleh masyarakat Indonesia di zaman dahulu.
“Pedal car yang kami pamerkan kali ini merupakan bagian dari mainan transportasi lawasan yang dipakai oleh anak-anak pada masa lalu, sekitar tahun 1920 sampai tahun 1960-an,” terang Hermanu.