JOGJAHOLIC.COM – Menabuh gamelan selama 66 jam nonstop dilakukan sekitar 1.200 pengrawit se-Kabupaten Kulonprogo mulai usia SD, SMP, remaja dan umum, untuk memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Pemecahan rekor dimulai Rabu (17/10/2017) pukul 20.10 WIB dan direncanakan bakal selesai Sabtu (21/10/2017) pukul 14.10 WIB.
Dijelaskan Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kulonprogo Drs Untung Waluya, pemecahan rekor MURI ini dalam rangkaian menyemarakkan HUT ke-66 Kabupaten Kulonprogo. Sebanyak 48 kelompok karawitan siap berpartisipasi untuk pemecahan rekor tersebut. “Mereka bergantian akan menabuh gamelan, setiap kelompok diberi waktu sekitar 90 menit,” ujar Untung.
Kegiatan tersebut, kata Untung Waluya, sebagai salah satu cara dalam upaya menunjukkan potensi seni, khususnya karawitan. Selain itu juga menumbuhkan kecintaan terhadap karawitan di kalangan pelajar maupun umum, sehingga nantinya akan bermunculan generasi penerus atau regenerasi pengrawit.
Kegiatan tersebut disambut baik oleh Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K). Sebab kegiatan ini strategis untuk mengenalkan kesenian yang dimiliki Kabupaten Kulonprogo di kancah nasional maupun internasional.
“Ini justru menjadi sebuah kegiatan yang strategis untuk mengenalkan kesenian yang kita miliki di kancah nasional maupun internasional,” tandasnya.
Karena, lanjut Hasto, disadari bersama, dengan semakin dikenalnya kesenian Kulonprogo tentu akan menjadi sebuah daya tarik bagi masyarakat luas untuk datang dan menikmati berbagai pagelaran seni, serta akan memberikan dampak positif bagi peningkatan perekonomian dan kesejahteraan bagi masyarakat.