Kerusakan infrastruktur berikut kerugian akibat bencana alam di Jogja yang dipicu Badai Cempaka belum bisa dipastikan besarannya. Namun, dengan melihat laporan sementara kerusakan beberapa talut, kerugian ditaksir lebih dari Rp10 miliar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Tri Agus mencontohkan, untuk perbaikan talut sepanjang 200 meter dan tinggi 15 meter di Juminahan saja ditaksir membutuhkan anggaran perbaikan sekitar Rp1,8 miliar. Oleh karena itu, perbaikan infrastruktur butuh penganggaran melalui APBD dan tidak bisa menggunakan dana tidak terduga.
Ia menjelaskan, hal yang bisa dilakukannya adalah penanganan sementara. “Menutup longsoran dengan terpal dan dinding dikuatkan dengan karung berisi pasir agar longsor tidak meluas,” ujar Tri Agus.
Sebelumnya, Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti mengungkapkan, Pemerintah Kota Jogja sudah menyediakan dana Rp2,5 miliar untuk menangani bencana banjir dan longsor. Dana tersebut merupakan dana tidak terduga yang akan digunakan untuk penanganan awal korban bencana.