Banjir yang terjadi di DIY tidak hanya menimbulkan kerugian materi, tapi juga berpotensi menimbulkan sejumlah penyakit. Penyakit yang rawan dan perlu diwaspadai setelah terjadinya banjir adalah tipus, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan leptospirosis yang biasanya disebarkan oleh tikus.
Untuk mencegah adanya penyebaran penyakit di lokasi bencana, Dinas Kesehatan DIY sudah melakukan sejumlah antisipasi. Diantaranya dengan menyiapkan petugas yang selalu siaga selama 24 jam dan memastikan stok obat yang dibutuhkan mencukupi. Selain itu, Rumah Sakit dan Puskesmas yang selalu siaga selama 24 jam.
“Kami juga terus melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota maupun pusat-pusat layanan kesehatan untuk memastikan ketersediaan obat. Apabila dilihat dari kondisi di lapangan dan persediaan yang ada, kami pastikan bahwa stok obat untuk DIY masih mencukupi,” kata Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie di Bangsal Kepatihan, Kamis (30/11).
Pembayun mengatakan, salah satu pusat layanan kesehatan yang menjadi prioritas perhatian dari Dinas Kesehatan DIY adalah RS Bantul. Saat terjadi banjir sejumlah peralatan di RS Bantul sempat terendam banjir, seperti alat hemodialisis dan sempat tidak berfungsi.