Kapal Otok-Otok merupakan mainan tradisional Indonesia yang berupa miniatur kapal yang terbuat dari kaleng atau seng. Mainan ini sempat menjadi primadona dan disukai oleh anak-anak pada era tahun 90-an. Asal mula nama otok-otok berasal dari bunyi yang ditimbulkan saat menyalakan mainan ini. Ada juga yang menyebut Kapal Otok-Otok dengan nama Kapal Sekaten karena banyak diperjualbelikan saat perayaan Sekaten di Yogyakarta dan Surakarta.
Cara kerja Kapal Otok-Otok menggunakan prinsip tekanan uap air yang telah di panaskan oleh api kecil yang di pasang di dalam mainan ini. Perbedaan suhu akibat pemanasan pada pipa kapal mengakibatkan keluar masuknya air melalui pipa knalpot sebagai pendorong jalannya mainan kapal ini. Untuk memainkannya pun cukup mudah dengan mengisi air pada dua pipa depan kapal. Kemudian masukkan minyak goreng dan sedikit kapas ke wadah pembakaran yang berfungsi sebagai pembakar. Nyalakan pembakar dan masukkan kedalam kapal. Kapal yang mulai panas oleh pembakaran akan mulai berjalan dan berbunyi ‘otok-otok‘.
image source : feriyuniar
Perkembangan zaman membuat pengrajin Kapal Otok-Otok tidak kehilangan akal untuk menciptakan desain atau model baru pada mainan ini. Walaupun peminatnya sudah mulai turun akibat masukkan mainan modern yang diimport dari luar negeri. Bentuk mainan ini sedikit dimodifikasi dengan penambahan tiang dan layar seperti kapal phinisi. Pada bagian puncak tiang layar tetap dipasangi bendera merah putih sebagai cirikhas utama mainan ini. Penampilan baru yang sedikit lucu ini diharapkan menambah daya tarik dan daya jual mainan ini. Harga yang ditawarkan pun tidak terpaut jauh dibandingkan dengan model lama. Mainan tradisional yang tampak sederhana ini mungkin saat ini sudah tidak menarik lagi. Namun banyak unsur budaya, sejarah, edukasi, dan estetika yang dapat diambil dari mainan ini. Entah sampai kapan mainan kapal otok-otok ini tetap bertahan dibalik kemajuan zaman.
BACA JUGA:
5 Wahana Menguji Adrenalin di Sekaten, Berani Coba?
Ingin ke Sekaten? Ini dia Tarif Parkir Ring 1
KGPAA Paku Alam X Pukul Kenong, Pasar Sekaten 2017 pun Resmi Dibuka