Pemerintah Yogyakarta meminta rencana pembangunan jalan tol penghubung Yogya-Jawa Tengah yang kini masuk tahap survei lokasi untuk menghindari jauh kawasan rawan bencana Gunung Merapi dan Candi Prambanan.
“Yang utama permintaan kami selain tol itu tidak melewati pemukiman padat juga menghindari kawasan Merapi dan Candi Prambanan,” ujar Sekretaris Daerah DIY Gatot Saptadi usai melaporkan perkembangan rencana pembangunan tol dengan Gubenur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kantor Gubernur DIY Senin 18 September 2017.
Gatot menuturkan, mulai September ini pihak konsultan dan tim pemerintah pusat serta DIY telah mulai turun lapangan survei lokasi. Jalan tol yang ditarget mulai dibangun tahun 2018 sepanjang 70 kilometer menyambungkan Yogya dan Jawa Tengah itu rencananya dibuat elevated (melayang).
Apa Jadinya Kalau Sepanjang Selokan Mataram Jogja di Lalui Tol ?
Survei awal ini sendiri untuk mempersiapkan trase jalan atau garis tengah atau sumbu jalan. Garis lurus sebagai acuan dalam penentuan tinggi muka tanah dasar dalam perencanaan jalan tol itu nanti.
“Dari trase itu bisa diketahui apakah jalan tol nanti kena daerah rawan Merapi, candi, atau pemukiman padat,” ujar Gatot.
Jalan tol Yogya- Jawa Tengah ini masih akan dibangun secara melayang mengikuti alur saluran Selokan Mataram di kawasan Utara DIY. Konsep elevated mengurangi resiko jalan tol mengenai situs sejarah yang banyak bertebaran di Yogya serta tak mengenai pemukiman penduduk.
Anggota Tim Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Pembangunan DIY, Rani Sjamsinarsi, menuturkan hasil trase tol Yogya –Jateng ini akan jadi pencermatan pemerintah daerah untuk mengambil sikap.
“Kalau ternyata pembangunan tol mengenai pemukiman, maka DIY akan member alternative jalur lain,” ujarnya.
Sultan usai bertemu dengan perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Agustus 2017 lalu menyampaikan pembangunan jalan tol dimulai dari Desa Karangtalun, Tempel, Kabupaten Sleman dengan menyusuri selokan Mataram hingga menuju ke jalan lingkar (ring road) utara Yogya.
“Kenapa lewat (atas) selokan? Karena, dengan menyusuri selokan, pembangunan itu tidak akan terganggu dan mengganggu pemukiman,” ujar Sultan.
Sedangkan Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo, mengungkapkan tol Yogyakarta-Bawen (Jawa Tengah) ini termasuk rencana strategis nasional dan ditarget paling lambat pembangunan mulai 2018.
Wahyu memperkirakan wilayah DIY yang dilintasi tol hanya sekitar 8-10 kilometer saja. Sebab, jalan tol itu akan dimulai dari perbatasan utara DIY. Proyek tol Yogya-Bawen merupakan satu dari 245 proyek prioritas dan strategis nasional yang tercantum dalam Peraturan Presiden 58/2017.
Baca juga :
Terbaru 2017 20 Tempat Wisata Di Sekitaran Malioboro
Sentolo Dan Nanggulan Kulon Progo Akan Dilalui Proyek Jogja Outer Ringroad
Apa Jadinya Kalau Sepanjang Selokan Mataram Jogja di Lalui Tol ?