Yeay… water park yang dimaksud adalah water park alami Kedung Pedut. Kalau mau menenangkan diri dari riuhnya perkotaan, cobalah menuju Jogja bagian barat. Melewati jalan godean teruslah kebarat hingga melewati jembatan Kali Progo. Dari sini pemandangan mulai menarik, dari pemukiman warga, persawahan hingga perbukitan yang menawan. Jalan yang menanjak dan berkelok kelok akan menemani perjalanan sobat.
Lokasi kedung pedut ini terletak di Desa Jatimuloyo, Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo, DIY. Meski baru dibuka tanggal 15 Februari 2015, wisata ini sudah ramai dikunjungi wisatawan saat ini. Kedung Pedut tak ubahnya seperti water park versi tradisional. Dikelola dan dikembangkan sendiri oleh masyarakat setempat, kedung pedut menjadi tempat yang asik untuk berakhir pekan. Selepas dari tempat parkir, sobat harus berjalan kaki sekitar 500 meter hingga sampai ke lokasinya. Jalan setapak yang naik turun cukup membuat ngos ngosan. Baiknya kalau kesini sobat memakai sandal gunng karena jika musim hujan cukup licin.
Dalam bahasa jawa kata kedung bermakna kolam atau genangan air yang cukup dalam. Kedung Pedut adalah obyek wisata baru yang menyajikan perpaduan air terjun dan juga kedung dengan air berwarna biru kehijauan nan indah. Tidak hanya satu kedung, di kompleks wisata alam ini terdapat beberapa kolam alami dengan kedalaman bervariasi mulai satu hingga empat meter. Masing-masing kolam memiliki nama sendiri-sendiri, dan Kedung Pedut adalah kolam dengan ukuran paling besar sehingga dijadikan nama obyek wisata ini. Air yang mengisi kolam-kolam ini berasal dari Air Terjun kedung Pedut Kulon Progo.
Dari kejauhan kolam-kolam air yang bertumpuk-tumpuk ini berwarna toska. Wisatawan bisa menyaksikan keindahannya dari gardu pandang yang ada di ketinggian. Untuk semakin mempercantik tempat wisata ini, pengelola telah membangun berbagai sarana seperti kursi-kursi, gardu pandang, jembatan, serta pancuran yang semuanya terbuat dari bambu. Wisatawan pun bisa berlarian di atas jembatan bambu yang melintang di atas kedung kemudian melompat ke dalam air, byuuur! Sungguh menyenangkan. Mandi di pancuran dari tujuh sumber mata air pun akan memberikan kesegaran tersendiri. Berhubung tempat ini alami dan bebas dari kandungan kaporit maka bisa dipastikan tidak akan membuat kulit kering atau mata pedih meski berlama-lama berendam.
Dari atas bukit terlihat aliran sungai dengan warna turquois dan ornamen ornamen bambu disekitarnya. Beberapa wisatawan cukup asyik “ceciblon” di sungai tersebut yang dibentuk seperti kolam. Bagi yang mau menantang adrenalin bisa mencoba flying fox dengan harga Rp 15 ribu sekali meluncur. Pengelola juga menyediakan dokumentasi dengan harga Rp 5 ribu per foto. Meski bernama kedung pedut namun disini terdapat beberapa kedung seprti kedung anyes, kedung wedok, kedung lanang, kedung merak dan kedung merang. Kedalamnya juga beragam mulai dari 1 meter hingga paling dalam 4 meter. Rute menuju kedung pedut yang belum bagus dengan banyak lobang serta harus naik turun terbayar lunas saat berada disini. Nah selain kedung ada juga air terjun dengan ketinggian 15 meter dan biasanya digunakan untuk water canyon. Tertarik untuk mengunjunginya?