Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan juga gatal-gatal menjangkiti warga Gunungkidul pascabajir.
Oleh karena itu. Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul mengintruksikan seluruh puskesmas untuk memberikan pelayanan medis kepada warga terdampak banjir. Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul Priyanta Madya Satmaka mengatakan, sejak banjir yang terjadi sepekan lalu mulai banyak warga yang mengeluhkan sakit.
“Kebanyakan sakit yang dikeluhkan adalah gatal-gatal dan ISPA. Persentase penyakit terbanyak itu [gatal-gatal dan ISPA], kalau penyakit yang kronis sejauh ini belum ada laporan,” kata dia kepada Harian Jogja, Selasa (5/12/2017).
Untuk mengantisipasi dan memberikan pelayanan medis kepada warga, pihaknya pun menginstruksikan seluruh puskesmas siaga. Khusus untuk Puskesmas Semanu II, dia meminta agar petugas datang langsung mendirikan posko kesehatan di posko pengungsian Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu.
“Di Pacarejo paling banyak warga yang terdampak banjir dan mengungsi. Jadi, Puskesmas Semanu II langsung memberikan pelayanan kesehatan di sana [Balai Desa Pacarejo],” ujarnya.
Sementara, untuk daerah lain yang juga terdampak banjir, petugas puskesmas diminta untuk memberikan pelayanan langsung. Namun, pelayanan dilakukan di setiap rumah kepala dusun, dan warga dipersilakan datang untuk mendapatkan pemeriksaan medis.
Kepala Desa Pacarejo Suhadi mengakui memang banyak warga yang mengeluhkan gatal-gatal dan juga ISPA selama sepekan terkahir. Selain itu, ada pula ada 12 warga yang terdeteksi mengalami hipertensi saat dilakukan pemeriksaan oleh petugas puskesmas.
“Petugas dari puskesmas memberikan pelayanan di Balai Desa, hari pertama pascabanjir banyak yang diperiksa. Namun, sekarang banyak warga yang sudah mulai kembali ke rumah masih-masing, hanya satu dua saja yang meminta untuk diperiksa,” kata Suhadi.