Yogyakarta menawarkan ragam kuliner yang menggoda selera. Selain terkenal dengan cita rasa masakan yang manis, Yogyakarta juga punya masakan dengan rasa pedas.
Pedasnya masakan di Yogyakarta tak tanggung-tanggung. Dapat membuat berkeringat, hidung meler, sampai menangis. Berikut lima kuliner pedas di Yogyakarta yang dirangkum:
1. Sate Petir Pak Nano
Pak Nano punya ide kreatif menggambarkan rasa pedas pada masakannya. Ia memberi tingkatan sekolah untuk menggambarkan rasa dari yang paling tak pedas sampai pedas.
Sebut saja level PAUD (pendidikan Anak Usai Dini) hingga Profesor, Pak Nano akan sigap meracik sate atau tongseng dengan tingkat kepedasan yang diminta.
Pak Nano berjualan sate dari tahun 1984, saat ini menetap di Jalan Jogja Ring Road Sel. No.90, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
2. Oseng-Oseng Mercon Bu Narti
Dari nama ‘mercon’ dapat diketahui hidangan yang dibuat oleh Bu Narti ini super pedas. Oseng-oseng mercon adalah tumisan daging sapi dicampur lemak sapi, dimasak dengan bumbu dan cabai rawit.
Adalah Bu Narti pelopor hidangan ini, sejak tahun 1998. Hingga bermunculan banyak penjaja oseng-oseng mercon.
Oseng-Oseng Mercon Bu Narti berada di Jl. KH Ahmad Dahlan, Yogyakarta buka dari pukul 17.00 WIB sampai dengan 23.00 WIB. Konsepnya lesehan sederhana di depan toko yang sudah tutup jam operasional.
3. Ayam Geprek Bu Rum
Rasa mantap, harga mahasiswa. Kesan itu yang didapat setelah bersantap di warung pelopor ayam geprek di Indonesia, Ayam Geprek Bu Rum. Di sini, tamu boleh mengambil nasi dan sayur sepuasnya.
Uniknya tingkat kepedasan juga dapat diatur oleh tamu, dengan meminta jumlah cabai yang akan digeprek ke ayam goreng tepung. Buka sejak tahun 2003, saat ini Ayam Geprek Bu Rum memiliki tujuh cabang. Cabang awal berada di Jalan Wulung Lor, Papringan, Caturtunggal, Depok, Yogyakarta.
4. Sambel Welut Pak Sabar
Spesialis welut atau belut mungkin cocok disematkan kepada Pak Sabar. Tiga hidangan andalan adalah sambel welut, oseng welut, dan welut goreng. Kecuali welut goreng, dua hidangan lain dapat membuat menangis karena begitu pedas.
Namun dengan bumbu yang pas, masakan welut Pak Sabar sungguh lezat. Apalagi ia memasak dengan kayu bakar, menambah harum masakan.
Hidangan belut di rumah makan Pak Sabar dihitung bobot alias per kilogram. Meski rumah makan Pak Sabar semakin luas, nyatanya rasa dan harga tak berubah. Rumah Makan Sambal Welut Pak Sabar berada di Jalan Imogiri Barat, Km. 6, Tamanan, Bantul.
5. Entok Slenget
Dalam bahasa Jawa, “slenget” berarti menyambar. Dipilihnya kata tersebut karena olahan entok yang sangat pedas seperti menyambar lidah setiap penikmatnya. Entok slenget adalah hidangan daging unggas entok yang dimasak seperti kuah tongseng.
Keunggulan Entok slenget daging empuk, tidak amis, dan tentunya pedas. Lokasi rumah makan yang dirintis Pak Mustanir dari tahun 2006 ini berada di Pasar Pules, Dusun Pules Lor, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman.
Baca Juga:
Menengok Desa Batik di Yogyakarta
Upcoming Event! “Wonderful Taste Of Indonesia” 2017