Bencana banjir yang melanda Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta pekan lalu, meluluhlantakkan sedikitnya 11 jembatan dan sembilan jalan yang terputus total. Dampak dari rusaknya jembatan dan jalan itu, mengakibatkan warga di beberapa wilayah menjadi terisolir. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemkab Gunungkidul mengajukan anggaran ke Pemda DIY dan Pemerintah Pusat guna membangun kembali jembatan yang putus terbawa arus banjir.
Kepala Bidang Bina Marga DPUPKP Kabupaten Gunungkidul Ir Joko Lelono mengatakan dari 11 jembatan yang rusak 6 diantaranya putus total. Jembatan tersebut yakni Jembatan Mojorejo Nglipar, Jembatan Klegung Nglipar, Jembatan Bonjing Bejiharjo Karangmojo, Jembatan Wonolagi Ngleri Playen, Jembatan Jelok Beji Patuk dan Jembatan Tahunan Paliyan. Sedangkan lima jembatan lainnya mengalami rusak ringan seperti talut ambrol dan lainnya.
Adapun jalan kabupaten dan jalan antardesa yang putus meliputi ruas Jalan Semin-Tambakromo Ponjong, Jalan Semin-Umbulrejo Ponjong, Jalan Sawahan Ponjong-Pundungsari Semin, Jalan Sokoliman-Nglebak Bejiharjo Karangmojo, Jalan Ketelo Gedangsari, Jalan Balong-Panggul Semanu, Jalan SMP 3 Semanu- Telaga Jonge, Jalan Mertelu-Tegalrejo Gedangsari dan Jalan Semboja-Bejiharjo Karangmojo.
Berita Terkait : Cempaka dan Dahlia Menjauh, Masyarakat Tetap Diminta Waspada
Untuk membangun kembali jembatan yang runtuh dan perbaikan jalan yang putus, membutuhkan dana sedikitnya Rp 53,77 miliar. Khusus untuk pembangunan dan perbaikan jembatan seluruhnya membutuhkan anggaran Rp 46,92 miliar, dari APBD Gunungkidul 2018 sebesar Rp 1,6 miliar, selebihnya diusulkan ke Pemda DIY dan Pemerintah Pusat.
“Sedangkan untuk perbaikan jalan membutuhkan dana Rp 6,8 miliar, sebagian akan didanai dari dana tanggap darurat 2017 sebesar Rp 3,4 miliar, selebihnya menggunakan dana APBD 2018 sebesar Rp 3,4 miliar,” papar Joko Lelono.
Untuk pembangunan jembatan yang runtuh dan terbawa banjir memerlukan waktu agak lama, terkecuali jembatan yang rusak ringan akan segera diperbaiki. Demikian pula jalan yang longsor dan putus akan segera dikerjakan secepatnya menggunakan dana tanggap darurat maupun APBD 2018.
Hal tersebut akan dilakukan agar prasarana transportasi bisa segera pulih, sehingga akses pendidikan, kesehatan dan perekonomian bisa kembali lancar. Beberapa wilayah yang kembali terisolir akibat ambrolnya jembatan di antaranya di Bojing Bejiharjo, Wonolagi Ngleri dan Jelok Beji Patuk.