Balai Penelitian dan Pengembangan Saemaul Sumbermulyo dibangun atas kerjasama warga dengan Saemaul Globalisasi Foundation (SGF) Korea lewat program pembangunan desa percontohan Saemaul.
Nilai program ini Rp 1,2 miliar bersumber dari Kota Mungyong, Korea Selatan.
Menurut Lurah Sumbermulyo, Ani Widayanti, pihak SGF Korea ini sudah melakukan pendampingan kepada Pemerintah Desa Sumbermulyo selama dua tahun sejak September 2015 – September 2017.
“Dengan selesainya pembangunan gedung, maka selesai pula kerjasama tersebut,” kata Ani, Jumat (29/9/2017).
Sebelumnya, telah dilakukan proses seleksi yang ketat dari pihak SGF Korea melalui berbagai standar dan syarat khusus.
Perlu diketahui, di Indonesia sendiri hanya empat daerah yang mendapat bantuan dari SGF yaitu Bleberan, Ponjong, Subang dan Desa Sumbermulyo sendiri.
Dana Rp 1,2 miliar dari pihak SGF ini dijelaskan Ani untuk membangun Balai Penelitian dan Pengembangan Saemaul Sumbermulyo berikut alat perkantoran di dalamnya.
Selain itu, juga digunakan untuk pembangunan bank sampah di empat padukuhan dan pembangunan lantai jemur untuk gapoktan.
Sebagai rencana jangka panjang lima tahun ke depan, akan dibangun fasilitas umum di sekitar lokasi di atas tanah seluas 5 hektar seperti puskesmas, gedung kesenian, pusat oleh-oleh dan jajanan, taman bermain anak, pasar desa, masjid dan homestayyang berkonsep Sumbermulyo Binangun.
Selain demi penyediaan fasilitas umum untuk warga, pihak pemerintah desa juga ingin menyambut kehadiran bandara baru di Kulon Progo.
“Karena akan jadi jalan akses ke bandara baru, kita ingin menyediakan fasilitas sekaligus penyediaan lapangan kerja untuk masyarakat,” kata Ani. (*)
Baca Juga:
Hujan Turun di Pesisir Gunungkidul, Masyarakat Masih Kesulitan Air
Pertamina Buka Lowongan Pekerjaan Besar-besaran yang Gajinya Menggiurkan, Simak Informasinya Ini!