Toilet bawah tanah (underground) berstandar internasional yang berada di kawasan Titik Nol Kilometer, tepatnya di Jalan Panembahan Senopati masih tertutup rapat oleh seng.
Wisatawan dan warga sekitar belum ada yang pernah mencoba sekalipun karena belum mengetahui toilet sudah bisa digunakan atau belum. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY akan segera memasang papan informasi yang mengabarkan tempat buang hajat itu sudah bisa dicoba.
Salah satu wisatawan asal Lampung bernama Yanti mengaku tidak tahu ada toilet yang diklaim berfasilitas bintang lima di kawasan tersebut, apalagi mencoba buang air. “Saya enggak tahu. Saya ke sini cuman studi tur saja,” ucapnya sembari berlalu, Selasa (26/12/2017).
Bilan, pedagang buah yang biasa mangkal di depan Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY saat hari libur, mengaku sudah mengetahui pembangunan toilet telah rampung. Kendati tidak ada informasi resmi tapi ia berani menyimpulkan demikian karena kendaraan proyek sudah tidak lalu lalang seperti dulu kala.
Meskipun ia mengira pembangunan sudah kelar, tapi sampai saat ini dirinya belum pernah mencoba barang sekalipun. Sebabnya seng yang memisahkan bangunan dengan para masyarakat sangat jarang dibuka. “Saya belum pernah nyoba,” katanya.
Terlihat bagian depan memang tertutup rapat. Akses masuk hanya bisa melalui bagian belakang.