Memasuki musim hujan, waspada terhadap beberapa penyakit-penyakit yang muncul di musim penghujan Satu di antaranya adalah demam berdarah dengue (DBD). Air yang tergenang merupakan tempat berkembang biaknya larva jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti.
Gejala awal DBD mirip atau bahkan sama dengan demam dengue. Namun saat demam hari ke empat, penderita DBD akan mengalami tanda-tanda pendarahan dan kebocoran plasma yang bisa masuk kedalam fase kritis.
Gejala DBD yang muncul adalah demam mendadak tinggi, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata yang memburuk dengan gerakan mata, nyeri sekujur tubuh dan nyeri sendi, mual atau muntah, ruam Kemerahan pada kulit, ruam yang berupa bintik-bintik pendarahan dibawah kulit (ptekie) yang berwarna merah kehitaman.
Sedangkan tanda perdarahan dan kebocoran plasma yang mengindikasikan DBD adalah perdarahan dari hidung, mulut dan gusi atau memar kulit, nyeri parah dan terus menerus pada perut, sering muntah dengan atau tanpa darah, buang air besar warna hitam, haus berlebihan, pucat, kulit teraba dingin, gelisah, atau mengantuk dan sesak nafas.
Yang kedua, penyakit yang perlu diwaspadai apabila musim penghujan datang adalah leptospirosis.
Leptospira itu penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang bisa menyebabkan kondisi berat infeksi disertai dengan kelainan.
Gejala-gejala yang muncul akibat leptospira :
mual, muntah, meriang, sakit kelala, nyeri otot, sakit perut, diare, demam tinggi, iritasi di area mata, batuk dan kehilangan nafsu makan.
Selain itu ada penyakit diare muncul selama musim penghujan kalau sumber air yang dipakai untuk beraktifitas tidak baik.