Arsitektur Tamansari Yogyakarta
Eropa bukanlah satu-satunya tempat di mana Anda bisa menikmati keindahan arsitektur abad ke-18. Istana yang memiliki beberapa kolam pemandian serta wewangian dari bunga-bunga yang sengaja ditanam di pulau buatan di sekitarnya ini dibangun sebagai hadiah untuk istri-istri penguasa Yogyakarta saat itu, Sultan Hamengku Buwono I, oleh arsitek berkebangsaan Portugis.
Sejarah Tamansari
Taman sari sendiri merupakan salah satu tempat sejarah peninggalan jaman dahulu yang ada di Yogyakarta. Tempat tersebut pernah menjadi saksi masa kejayaan Keraton Yogyakarta. Peninggalan sejarah inilah tempat ini bangunannya mirip dengan keraton nan megah di jamannya. Walaupun ada banyak tempat wisata modern yang ada di Yogyakarta namun taman sari menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi baik itu oleh wisatawan sekitar atau dari kota lain karena mereka ingin lebih tahu dan melihat sendiri tempat yang banyak memiliki cerita sejarah tersebut.
Setelah melalui koridor yang berliku menuju menara, Anda bisa menuruni anak tangga melewati Gapura Agung menuju Tajug, lorong bawah tanah yang berfungsi sebagai bunker sekaligus penghubung antara Taman Sari dengan keraton dan Pulo Kenongo.
Tempat yang berada di alamat Jl. Nogosari No.6, Patehan, Kraton, Kota Yogyakarta ini konon dibangun sebagai tempat rekreasi raja keraton beserta keluarganya, bangunan yang berada didalamnya berupa taman, kolam pemandian, menara, benteng, terowongan bawah tanah, tempat ibadah dan yang lainnya.
Adapun harga tiket masuk Taman Sari Yogyakarta adalah sebagai berikut :
Kategori | Wisatawan Lokal | Wisatawan Asing |
Tiket Masuk | Rp 5.000 | Rp 12.000 |
Tiket Kamera | Rp 2.000 |
Yogyakomtek 2017 – Pameran Teknologi Tematik Terbesar Se-DIY
Buat kamu yang ingin berkunjung ke taman sari harap untuk memperhatikan jam operasional atau jam buka taman sari Yogyakarta. Tempat wisata ini buka setiap hari dari hari senin-minggu mulai pukul 08.00-17.00 WIB, biasanya tempat ini ramai dikunjungi pengunjung pada saat hari libur.
Selain menarik dan bernuansa arsitektur Eropa. Tempat ini juga banyak memiliki ruang rahasia yang tersembunyi, salah satunya adalah ruang penyimpanan senjata. Dari sini perjalanan dapat dilanjutkan ke Sumur Gumuling, masjid bawah tanah yang didesain dengani sisi akustik yang baik. Ketika imam mempimpin shalat, suara imam dapat terdengar dengan lantang ke segala penjuru.
Baca juga :
Menyelami Dunia Ajaib Bawah Air di Umbul Ponggok