Kini, di Yogyakarta Ada Nama Jalan Siliwangi dan Padjadjaran

Penguna jalan saat melintas di ruas Jalan Arteri arah Jombor yang sekarang bernama jalan Siliwangi
Penguna jalan saat melintas di ruas Jalan Arteri arah Jombor yang sekarang bernama jalan Siliwangi

Jalan arteri yang melingkari kawasan Kota Yogyakarta, dan sering disebut dengan ring road

atau jalan lingkar kini telah diberi nama.

Penamaan jalan arteri ini berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Nomor 116/KEP/2017 tentang penamaan jalan arteri (ring road) yang ditandatangani Gubernur DIY Sri Sultan HB X pada 24 Agustus 2017.

Di dalam SK Gubernur DIY tersebut tertulis pertimbangan penamaan jalan itu demi membangkitkan semangat persatuan bangsa.

Berikut nama-nama ruas jalan arteri yang tercantum dalam SK Gubernur DIY.

– Ruas Jalan Siliwangi dimulai dari simpang empat Pelemgurih sampai Simpang Empat Jombor. Panjang ruas jalan Siliwangi 8,58 kilometer.

– Ruas Jalan Padjajaran dimulai dari Simpang Empat Jombor sampai Simpang Tiga Maguwoharjo, panjang jalan 10 kilometer.

– Ruas Jalan Majapahit berawal dari Simpang Tiga Janti sampai Simpang Empat Jalan Wonosari

dengan panjang jalan 3,2 kilometer.

– Ruas Jalan Ahmad Yani dimulai dari Simpang Empat Wonosari sampai Simpang Empat Jalan Imogiri Barat,

dengan panjang ruas jalan 6,5 kilometer.

– Ruas Jalan Prof Dr Wirjono Projodikoro dimulai dari Jalan Imogiri Barat sampai Simpang Empat Dongkelan, dengan panjang ruas 2,78 kilometer.

– Ruas Jalan Brawijaya, dimulai dari Simpang Empat Dongkelan sampai Simpang Tiga Gamping, dengan panjang ruas jalan 5,86 kilometer.

Salah satu warga Mraen, Mlati, Sleman, Herudiktus Cahya Sixen mengaku sudah mengetahui penamaan jalan ring road beberapa hari lalu.

ujar Herudiktus, Rabu (26/09/2017).

Pria yang akrab disapa Heru ini mengatakan, sebagai warga tidak mempermasalahkan penamaan jalan arteri yang mengelilingi Kota Yogyakarta. Terlebih tujuannya untuk membangkitkan semangat persatuan bangsa.

“Setuju-setuju saya, tujuannya kan untuk pemersatu bangsa. Tapi ya memang harus menghapal kan lagi,

karena biasanya nyebutnya ring road utara, selatan, barat, dan timur, atau kalau di depan rumah itu sering nyebutnya ring road Jombor,” tegasnya.

Sementara itu, Warga Gamping Kidul, Wahyu Prasetyo juga tidak mempermasalahkan penamaan jalan arteri. Namun demikian, ia berpendapat lebih baiknya nama yang dipakai mencerminkan atau berkaitan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Ya, enggak apa-apa diberi nama, tetapi kalau saya seyogyanya nama yang dipilih mencerminkan Yogya atau local wisdom,” tegasnya.

Menurut pria yang rumahnya tak jauh dari Simpang Tiga Gamping ini, pemilihan nama jalan yang mencerminkan Yogya bertujuan untuk mengenalkan serta melestarikan kearifan lokal.

Terlebih, nama-nama yang dipakai tadi sudah digunakan di kota-kota lain.

“Ya, kalau bisa sih mengambil nama tokoh-tokoh asli sini saja, kan masih banyak. Istilahnya untuk mengangkat local wisdom, kan nama Brawijaya lalu Majapahit juga sudah banyak dipakai,” pungkasnya.

Sumber.

Baca Juga:

Jalur Kereta Api Yogyakarta – Magelang Akan Dihidupkan Lagi

Jalan Tol Yogya Hindari Rute Rawan Bencana dan Candi Prambanan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *