KERIPIK singkong, ketela atau pisang mungkin sudah biasa dikonsumsi oleh masyarakat sebagai camilan atau pelengkap makan. Namun pernahkah mencoba keripik yang bahan bakunya dari sayuran? Jika belum maka tidak ada salahnya untuk mencoba keripik paria. Walau sedikit pahit namun dijamin camilan satu ini juga akan bikin ketagihan.
Masyarakat umum lebih mengenalnya paria dengan istilah pare. Karena rasanya yang pahit tak heran jika sayur tersebut banyak dihindari, baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Namun jika mengkonsumsi dalam bentuk keripik, rasa pahitnya banyak berkurang bahkan keripik pare saat ini justru yang banyak peminatnya.
Setidaknya itu yang dirasakan Sri Endah Kurniawati (47). Warga Dusun Sorogenen I Desa Purwomartani Kalasan Sleman tersebut mulai tahun 2010 membuka usaha pembuatan keripik. Semula dia hanya fokus di bayam dan emping jagung, namun seiring berjalan waktu ia terus berinovasi. Setelah 17 tahun berlalu, saat ini sudah lebih dari 32 jenis keripik yang dia produksi.
“Ada keripik bayam, emping jagung, tahu, tempe, jamur, gembus hingga pare dan terong. Untuk yang produksi tiap hari itu pare dan jamur hampir tiap hari produksi. Karena permintaan juga selalu ada,” katanya, Kamis (04/01/2017).
Membuat keripik pare dia mulai sejak 2010 lalu dan ternyata peminatnya cukup banyak. Sabagai sayur, pare banyak dihindari karena pahit. Tapi saat diubah menjadi makanan alternatif justru lebih banyak yang suka.