Memiliki julukan sebagai Kota Pendidikan dan Kota Budaya, Yogyakarta dipilih menjadi tempat untuk menggelar ajang bergengsi BWF World Junior Championships 2017.
Sekjen PBSI Achmad Budiharto yang juga bertindak sebagai panitia penyelenggara mengungkapkan, selain karena tersedianya venue yang representatif, faktor budaya yang kuat menjadi alasan tersendiri digelarnya even ini di Yogyakarta.
“Lingkungan mendukung, culture di Yogya kuat. Selain itu venue di sini memungkinkan untuk digelar even ini,” jelas Achmad kepada wartawan, Minggu (8/10/2017) siang.
Pihaknya juga mengatakan even ini memecahkan rekor dengan negara terbanyak sebagai pesertanya.
“Ini rekor paling banyak untuk ajang ini,” paparnya.
Oleh karena itu pihaknya telah melakukan berbagai persiapan menyambut tamu dari berbagai negara tersebut.
“Semua sudah siap. Semoga bisa terselenggara dengan baik,” ucap Achmad.
Ketua Umum Pengprov PBSI DIY Koesdarto Pramono yang juga turut bertindak sebagai panpel menambahkan pihaknya telah mempersiapkan akomodasi para atlet dan official dengan sebaik mungkin.
“Kami harus persiapkan dengan baik karena kita tidak hanya membawa nama Yogyakarta tapi juga Indonesia. Sebuah kebanggaan sekaligus tantangan,” jelasnya.
Koesdarto berharap melalui even ini dapat memberikan dampak positif pembinaan bulutangkis di Yogyakarta.
Masyarakat umum pun dapat menyaksikan even yang digelar 9-22 Oktober ini. “Masyarakat boleh menyaksikan babak penyisihan, tidak dipungut biaya,” jelasnya.
“Semifinal hingga final baru akan dipungut biaya. Untuk VIP 50 ribu dan non-VIP 10 ribu,” sambungnya.
Di sisi lain, para pemain dari berbagai negara pun mengungkapkan antusiasme mereka untuk berlaga di kejuaraan dunia ini. Pemain asal Selandia Baru Sally Fu mengatakan dirinya telah cukup melakukan persiapan.
“Sudah cukup persiapan untuk modal bertanding nanti,” ungkap atlet yang menekuni bulutangkis sejak usia tujuh tahun ini.
Selain Sally, pemain asal Bulgaria, Maria Delcieva mengungkapkan dirinya tak hanya antusias mengikuti kompetisi. Ia juga mengungkapkan keinginannya berkeliling Yogyakarta.
“Ini pertama kalinya saya ke Indonesia dan Yogyakarta. Saya berharap bisa berkeliling kota nantinya,” ujar Maria yang tak begitu suka masakan Indonesia yang menurutnya sedikit pedas. (*)
Baca Juga:
Hari Ini, Seniman Yogya Bagong Kussudiarja Jadi Google Doodle, Ini Dia Sosoknya