Istilah Kencono Rukmi baru saja dikenal kalangan penikmat durian. Nama varietas durian asli Gunungkidul ini baru diresmikan akhir 2012 setelah diresmikan Kementerian Pertanian yang menetapkan Kencono Rukmi menjadi merek durian Gunungkidul.
Saat ini baru ada sekitar 15.000 pohon durian Kencono Rukmi yang berpusat di Kecamatan Patuk.
Tahun depan Dinas TPH sudah merencanakan menanam 20.000 durian Kencono Rukmi di wilayah Kecamatan Nglipar. Ada tiga desa yang sudah dipetakan yaitu Katongan, Kedungpoh dan Pengkol.
Supriyadi mengatakan, Kencono Rukmi maknanya emas. Diharapkan Kencono Rukmi menjadi emas yang berharga dari Gunungkidul. Dimaknai Emas karena durian Kencono Rukmi dari warna hampir mirip dengan warna emas bahkan lebih ke warna oranye. Hal itu yang paling membedakan dengan durian lainnya yang kebanyakan warna putih ke kuning-kuningan.
Dari kulit, durian Kencono Rukmi bisa dikenali karena warnanya lebih kuning seperti matang sementara durian lain warnanya hijau. Daging durian Kencono Rukmi juga lebih legit, tidak berair dan kandungan alkoholnya lebih sedikit.
Menurut Supriyadi, durian Kencono Rukmi aman dikonsumsi bagi yang takut tekanan darahnya meningkat. “Jangan takut gula darah naik, Kencono Rukmi sudah diteliti aman,” ujarnya.
Petani durian Dusun Karangsari, Desa Nglanggeran, Patuk, Ismanto, 30, mengaku menanam Kencono Rukmi lebih menguntungkan karena harga mahal. Untuk ukuran kecil Rp50.000-75.000.
Dia bersama ayahnya Suyadi memiliki 25 pohon durian yang sebagian besar Kencono Rukmi. Sekali panen Ismanto bisa meraup keuntungan Rp20 juta-Rp30 juta setahun sekali.
“Saat ini panen sudah habis tinggal menunggu tahun depan,” kata Ismanto.