5 Fakta Unik Tentang Cilok Gajahan Legendaris Jogja

Siapa yang bisa hidup jauh-jauh dari cemilan? Setiap harinya, ada saja jajanan yang dikonsumsi. Entah karena sedang lapar atau memang doyan dengan makanan kecil tersebut. Yang punya adik kecil yang masih sekolah di SD, pasti tak pernah keberatan menjemput, deh. Yap, di depan sekolah pasti bisa hunting jajanan kaki lima yang rasanya tak pernah membosankan. Salah satunya adalah cilok.

Bila kamu sedang jalan-jalan sore di Alun-Alun Selatan, Yogyakarta, coba deh melipir ke satu sudutnya. Kamu bakal melihat banyak orang berkumpul buat antri di depan sebuah gerobak buat beli Cilok Gajahan.

Cilok merupakan jajanan dari tepung tapioka yang berasal dari Jawa Barat. Di dalamnya biasanya terdapat daging cincang yang membuatnya terasa kenyal-kenyal gurih. Saking banyaknya peminat cemilan yang satu ini, cilok bisa ditemukan di kota mana saja. Di setiap daerah, pasti memiliki cilok andalan yang bikin kangen kalau lama-lama absen membelinya.

Nah, apa sih yang bikin spesial Cilok Gajahan? Apa bedanya dengan cilok-cilok pada umumnya? Jogjaholic punya nih beberapa fakta unik soal Cilok Gajahan yang lagi nge-hits di Yogyakarta ini. Simak ya!

Cilok Gajahan Legendaris Jogja

  1. Cilok Gajahan Fenomenal di Jogja

Cilok fenomenal warga Jogja pasti kenal dengan cilok gajahan yang berada di Alun-alun Kidul kota pelajar tersebut. Namanya diambil dari spot berjualan. Dulunya, lokasi tersebut adalah kandang Gajah milik keraton. Meski di alun-alun banyak yang jualan makanan serupa, namun warung milik Syahrul, yang sudah merintis usahanya ini sejak 9 tahun yang lalu ini lah yang paling ramai. Bahkan calon pembeli sudah antre dari sebelum buka.

Baca juga : Ada Klinik Kopi di Yogyakarta ! Penasaran

  1. 30 kilogram per hari

Di awal dia berdagang cilok, Syahrul hanya mampu menghabiskan dua kilogram tepung tapioka buat bikin cilok gajahan. Nah, semenjak jadi hits di kota Yogyakarta, dia harus menyediakan 30 kilogram per hari untuk berdagang. Jumlah tersebut juga berlaku kepada bumbu dan daging olahan buat Cilok Gajahan ini. Laris banget ya?!

Cilok Gajahan Legendaris Jogja

  1. Dua Jam Langsung Habis

Antri Cilok Gajahan Seperti yang sering diberitakan, para pembeli rela antre demi menikmati cemilan pedas yang nagih itu. Saking antrinya, pembeli diharap mengambil nomor antrian agar semua dapat dilayani sesuai urutan yang benar. Jangan kecewa kalau ternyata sudah bersabar, eh malah kehabisan. Penganan bulat-bulat pedas ini habis ludes hanya dalam waktu 2 jam. Nah, sudah terbayang kan seperti apa ramainya.

  1. Sambal menjadi Jurus Ampuhnya

Selain punya tekstur yang empuk dan kualitas rasa cilok yang terjada, ada hal lainnya yang bikin Cilok Gajahan spesial. Yap, adalah sambalnya. Syahrul menggunakan racikan sambal dengan cabai rawit segar, bawang merah, hingga bawang putih yang dihaluskan menjadi satu dengan rempah-rempah lainnya. Rasa segar dan pedas yang menyambar bikin banyak orang rela kembali buat beli Cilok Gajahan lagi.

Cilok Gajahan Legendaris Jogja

  1. Harga Murah Meriah

Dibanding dengan cilok-cilok di kota besar seperti Bandung dan Jakarta yang sudah mencapai Rp 500 per buah, Cilok Gajahan justru murah banget harganya. Sejak awal, Syahrul sudah pasang harga Rp. 250 untuk sebuah Cilok Gajahan selama tiga tahun berjualan. Meski cukup murah, Syahrul tetap mampu meraup omzet harian hingga Rp. 1.5 juta, lho!

Nah, buat yang nggak kebagian Cilok Gajahan karena sudah habis, kamu masih punya kesempatan, lho! Syahrul dan sang istri ternyata juga buka cabang Cilok Gajahan di tempat tinggalnya di Kampung Kadipaten Kulon KP 1, Nomor 270, RT 16/RW O2, Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta. Jadi, buruan deh mampir ke sana buat merasakan nikmatnya Cilok Gajahan.

Baca juga :

Berburu Sunrise Berkabut Instagramable Di Bukit Panguk Kediwung Dlingo Bantul Yogyakarta

Tes Kemampuan Menawar Anda Surga Belanja Jalan Malioboro dan Nikmatnya kopi Joss Tugu

Indahnya Pesona Istana nan Megah di Atas Bukit, Keraton Ratu Boko Yogyakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *