Embung merupakan danau buatan yang memiliki berbagai fungsi, seperti keperluan irigasi untuk pertanian, tambak atau budi daya ikan, hingga menjadi tujuan wisata.
Yogyakarta sendiri memiliki beberapa embung yang bahkan lebih dikenal sebagai tempat wisata karena memiliki keunikannya sendiri. Berikut beberapa embung tersebut…
Embung Nglanggeran
Embung Nglanggeran berada di kawasan ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran yang berlokasi di dusun Nglanggeran Wetan, Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul.
Posisi Embung Nglanggeran berada di atas bukit yang bernama Bukit Gandu. Dulunya bukit tersebut digunakan oleh masyarakat sekitar untuk bercocok tanam. Hingga kini, Embung Nglangeran masih berfungsi sebagai saluran irigasi untuk mengairi sekitar 20 hektar kebun buah kelengkeng dan durian yang berada di sekitar embung.
Diresmikan oleh Sultan Hamengku Bowono Februari 2013 silam ini memiliki Luas kira-kira 0,34 hektar dengan kedalaman embung mencapai 4 meter. Selain dari air tadah hujan, sumber air embung ini juga disuplai dari Sumber Sumurup yang ada di Gunung Nglanggeran.
Akses menuju Embung Nglanggeran cukup mudah. Rutenya sama dengan rute menuju Gunung Api Purba Nglanggeran. Sesampainya di parkiran embung, pengunjung tinggal menitih anak tangga hingga sampai di Embung Nglanggeran.
Lokasinya yang berada di kawasan perbukitan membuat embung ini menjadi tempat bersantai dan melepas penat sambil menikmati pemandangan gunung api purba yang menjulang tinggi. Ditambah dengan lokasinya yang berada di atas bukit, sehingga saat sore hari menjelang, pemandangan sunset yang dramatis pun akan menemanimu menutup hari. Tanpa pepohonan yang menghalangi pemandangan, dan biasanya warna jingga khas matahari terbenam yang terpantul dari permukaan embung yang bening.
Embung Tambakboyo
Siapa sangka, ternyata di sekitar pusat kota Jogja juga ada wisata alternative untuk sekedar melepas penat dari kesibukan kota Jogja lho. Embung yang satu ini hanya berjarak sekitar 2 km arah utara dari UPN Veteran Yogyakarta. Meskipun masih di sekitar pusat kota, tapi suasana Embung Tambak Boyo cukup sepi.
Di sekitar embung pun masih banyak vegetasi hijau yang semakin membuat kamu berlama-lama main di sekitar embung. Jika cuaca sedang cerah, pemandangan gagahnya Merapi sebagai background embung akan melengkapi waktu istirahatmu.
Pagi dan sore hari merupakan waktu paling pas untuk menikmati suasana embung. Biasanya, pada waktu-waktu tersebut banyak warga yang memanfaat area embung sebagai tempat untuk sekedar jalan-jalan santai atau berolahraga bahkan memancing.
Embung Banjaroya
Embung ini berada di kawasan perbukitan Menoreh tepatnya di Desa Banjaroya, Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta.
Awalnya, embung Banjaroya dibuat untuk membantu mengairi area persawahan dan perkebunan milik warga sekitar. Namun kini, Embung Banjaroya menjadi salah satu obyek wisata yang banyak diminati wisatawan di Kulon Progo.
Embung yang memiliki luas 60×30 meter tersebut merupakan embung tadah hujan yang mampu menyimpan hingga 10 ribu meter kubik air. Embung Banjaroya biasanya digunakan untuk mengairi kebun durian yang luasnya mencapai 30 hektar saat musim kemarau.
Akses menuju Embung Banjaroya cukup mudah. Dari pusat kota Jogja, melewati Jalan Godean ke barat hingga menyebrangi Sungai Progo dan dilanjutkan sampai bertemu lampu merah Kenteng. Dari lampu merah, ambil kanan menuju arah Magelang sampai di Rest Area Pasar Bendo. Dari Pasar Bendo belok kiri. Embung Banjaroya berjarak kurang lebih 3 km.
10 Tempat Wisata di Jogja Yang Cocok Untuk Pergi Piknik Bersama Keluarga
Sepanjang perjalanan, pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan bukit yang hijau, dan akan disambut patung durian besar sesampainya di Embung Banjaroya.
Lokasinya yang berada di atas bukit menjadi Embung Banjaroya menjadi lebih istimewa dengan pemandangan perbukitan Menoreh yang hijau. Belum lagi jika cuaca sedang bagus, kamu bisa menikmati gagahnya Merbabu dan Merapi dari sini.
Fasilitas yang ada di sekitar sudah cukup memadai, seperti gazebo yang dapat digunakan wisatawan secara gratis, area parkir, dan beberapa warung yang menjual makanan dan minuman ringan.
Embung Tegaltirto
Embung Tegaltirto masih masuk dalam kawasan obyek wisata Lava Bantal. Dari area Lava Bantal, embung ini berjarak kurang lebih 200 m ke arah selatan. Pada akhir Mei 2016, Sultan Hamengku Bowono X meresmikan pembangunan embung tegaltirto bersamaan dengan area lava bantal sebagai obyek wisata di Berbah.
Sejumlah fasilitas yang dapat digunakan pengunjung antara lain gazebo, kamar mandi, serta pendopo. Selain itu, pengunjung juga dapat bermain wahana yang ada di embung seperti sepeda air dan perahu bebek.
Untuk tariff sewanya, pengujung dikenai biaya Rp15 ribu untuk dua kali putaran sepeda air, sedangkan untuk tandem biaya sewa Rp20 ribu. Dan untuk biaya sewa bebek air, tarifnya Rp12 ribu untuk dua kali putaran embung.
Selfi di Landmarks Negara-Negara Dunia Bukan Impian Lagi Berkat Tempat Wisata Ini
Waduk Sermo
Waduk Sermo layak menjadi bagian dari perjalanan wisata Anda. Lokasinya cukup menjanjikan pengalaman bagi yang datang. Berlokasi ditengah-tengah bentangan perbukitan menoreh, menjadikan perjalanan menuju Waduk Sermo sangat mengasyikkan.Bentangan Waduk Sermo sangat luas. Genangan airnya saja lebih dari 157 hektar, aliran dari Sungai Ngrancah yang membelah perbukitan Menoreh. Waduk ini mampu menampung air hingga 25 juta meter kubik. Bagian terdalam dari waduk, menurut petugas setempat mencapai lebih dari 60 meter. Pengunjung, dapat melihat secara detail setiap jengkal waduk ini karena ada akses berupa jalan beraspal yang cukup lebar sepanjang 21 Km mengelilingi waduk yang dibangun dengan dana Rp 22 miliar tahun tahun 1994 silam.
Ada Klinik Kopi di Yogyakarta ! Penasaran
Waduk Kleco
Waduk Mini Embung Kleco terletak di Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo. Waduk ini masih berada pada perbukitan Menoreh. Di sini kalian berwisata di tempat yang tinggi tinggi sambil menikmati udara sejuk khas pegunungan dengan pemandangan yang memanjakan mata. Setelah sampai di atas bukit pandangan mata akan lebih leluasa melihat luasnya keindahan yang ditawarkan. Kota Wates dan garis pantai Selatan di Selatan, Perbukitan Menoreh di sisi barat, Kota Yogyakarta di sisi timur, dan Kota Magelang di timur laut. Kaki Gunung Merapi pun terlihat juga menghiasi cakrawala di sore hari. Menambah indahnya hamparan lukisan Tuhan ini.
Waduk Batara Sriten
Embung Batara Sriten merupakan salah satu wisata Gunungkidul yang baru dikembangkan, terletak di Padukuhan Sriten Desa Pilangrejo Kecamatan Nglipar Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta, Koordinat GPS S7°49’56” E110°37’54”. Embung Sriten diproyeksikan sebagai agrowisata kebun buah diataranya manggis dan kelengkeng di perbukitan Baturagung utara yaitu gunung yang merupakan puncak tertinggi di Gunungkidul atau puncak tugu Magir dengan ketinggian sekitar 896 mdpl. Menikmati pesona embung di atas awan dan pemandangan yang luar biasa indah dengan view 360° kawasan persawahan, perkampungan, perbukitan, dan beberapa wilayah di bawahnya seperti Klaten, Rawa Jombor, Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Sleman, Gunungkidul, Yogyakarta dsb. Anda bisa berpindah dari bukit satu ke bukit yang lain dengan berjalan kaki karena beberapa diantaranya berdekatan dan berhubungan.
Embung Serut Sukunan
Bagi masyarakat perkotaan melihat sebuah daerah tangkapan air tentunya menjadi hal langka melihat banyaknya pembangunan yang menyalahi perundang-undangan Rancangan Tata Ruang Wilayah (RT/RW) sehingga untuk mewujudkannya pun sulit. Seperti yang kita ketahui area perkotaan di wajibkan memiliki 30 persen wilayahnya sebagai daerah penghijauan.
Namun hal ini bisa kita dapatkan di wilayah Dusun Sukunan, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Lokasi Embung Serut Sukunan ini berada di dalam wilayah pengembangan kota atau di dalam jalan lingkar kota Yogyakarta (Ring Road). Embung Serut Sukunan berada di antara wilayah padat penduduk dengan berdirinya berbagai perumahan yang ada di sekitar embung ini.
Embung Langensari
Merupakan embung yang pertama kali dibangun di wilayah kota Yogyakarta. Namun sebenarnya embung ini merupakan revitalisasi keberadaan danau buatan milik PJKA (sekarang PT KAI) untuk kebutuhan air Stasiun Lempuyangan Yogyakarta. Konsep pembangunan kembali Embung Langensari berbeda dengan sebelumnya dimana akan dikembangkan lebih dari sekedar tempat peresapan air di daerah perkotaan. Proyek pembangunan embung yang dilakukan secara bertahap nantinya akan dikembangkan sebagai kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan taman rekreasi masyarakat.
Embung Langensari (dapat disebut Situ Langensari) berada di kelurahan Klitren, kecamatan Gondokusuman, kota Yogyakarta. Embung memiliki kapasitas tampung air sebesar 9.780 m3, luas 5.890 m2 dengan kedalaman sekitar 2-3 m.
Embung Kaliaji
Embung ini terletak di Dusun Sangurejo, Turi, Sleman, Yogyakarta. Mungkin belum banyak yang mendengar tentang Embung ini. Pengukuhan Pengurus Embung pun sudah dilaksanakan pada 17 November 2013 silam yang dihadiri oleh warga Turi Donokerto dan Sangurejo Wonokerto. Namun Embung ini sudah memberikan sedikit pemandangan yang tentunya enak dilihat. Warga sekitar banyak menggunakan Embung ini untuk sekedar memanjakan mata dengan pemandangan yang masih real alam dan udara desa tentunya, banyak juga di pagi hari warga menggunakannya untuk sekedar olahraga ringan.
Embung Krapyak
Embung ini tergolong masih baru karena baru saja diresmikan oleh Bupati Sleman. Keberadaan embung ini diharapkan mampu mencukupi kebutuhan akan sumber daya air terutama pada sektor pertanian. Pasalnya, Seyegan merupakan daerah pengembang pertanian di Kabupaten Sleman.
Embung Tegal Tirto
Embung Tegal Tirto atau yang memiliki nama lain Embung Candirejo ini merupakan sebuah kolam raksasa yang dibangun oleh Pemerintah Daerah Sleman tepatnya di daerah Berbah. Embung ini di bangun di atas lahan kritis yang tepat berada di tepi aliran Sungai Opak. Pembangunan embung ini bertujuan agar embung ini berfungsi sebagai daerah konservasi air dan dapat memulihkan kondisi lingkungan yang kritis.
Lokasi terdapatnya Embung Tegal Tirto ini adalah beralamatkan di dusun Candirejo, Desa Tegal Tirto, kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sepertinya masih akan ada lagi embung – embung baru yang dibangun di Provinsi Yogyakarta. Embung sendiri dibuat untuk membantu pengairan sawah, kebun, dan kolam. Selain itu, embung juga dapat digunakan untuk lokasi penghijauan, rekreasi, memancing, dan berolahraga.