Terjangan banjir akibat Badai Cempaka akhir November lalu merusak sejumlah infrastruktur publik dan melumpuhkan aktivitas di objek wisata air terjun Sri Gethuk di Desa Bleberan, Kecamatan Playen. Selama dua pekan lebih objek wisata tersebut ditutup untuk wisatawan.
Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bleberan Tri Harjono mengtakan, sejak banjir yang menerjang pada Selasa (28/11/2017) lalu, objek wisata Sri Gethuk masih belum beroperasi hingga kini. “Kami tutup sejak banjir kemarin karena fasilitas semuanya rusak. Sampai saat ini masih melakukan perbaikan sehingga belum bisa dikunjungi,” kata dia, Jumat (15/12/2017).
Pembersihan dan perbaikan sejumlah fasilitas tersebut ditargetkan akan selesai pada 20 Desember mendatang. Sehingga pada saat libur Natal dan Tahun Baru objek wisata sudah siap untuk dikunjungi.
Namun demikian, pihaknya mengaku belum dapat beroperasi dengan optimal mengingat kerusakan terjadi cukup parah. “Memang ada kekhawatiran akan terjadi penurunan wisatawan saat pembukaan nanti, karena mungkin belum banyak yang mengetahui jika sudah buka. Selain itu, awal buka kami masih menggunakan dua perahu, jadi belum maksimal,” ujarnya.